Jumat, 31 Agustus 2012

Menghirup Udara Segar

Setelah kejadian semalam itu, aku seorang diri dikamar yang sunyi sepi tak ada sehelai selimutpun yang membalut tubuhku.

Aku hanya bisa terdiam dan menangis, merasakan betapa sakitnya hati ini.

Disatu sisi lain, aku sudah bicara jujur dan tak berbohong sepatahpun kepadanya. Tapi, kenapa aku yang selalu disalahkannya...

Kenapa harus aku. Aku gak kuat disalahkan setiap saat...
Saat dinginnya malam itu, aku ingin sekali pergi keluar rumah agar bisa menghirup udara segar dan membuat hati ini terasa lega.

Tapi... apalah daya..
Aku hanya bisa terbaring diatas kasur yang kumuh dan tak beralaskan seprai sehelai pun.
Diseluruh tubuhku terasa merinding...
Kedua tangan ku hanya bisa memegang kedua tanganku saja..

Oh Tuhan tolonglah hambamu ini yang tak bisa apa-apa..
Sakit yang aku rasakan semakin tak terasa lagi..
Aku ternyata sudah tertidur pulas dengan wajah yang pucat..


Terdengar suara ayam yang mulai berkokok...
Sang mentari pagi menyambut dengan senyuman indah.
Aku terbangun dan tak tahu kenapa rrbeban yang semalam terasa sakit, kini mulai musnah...

Aku berjalan keluar rumah..
Kupandangi pepohonan yang terkena angin berlari-larian..

Aku merasa senang...
Aku bisa menghirup udara dengan lepas tanpa dengan cara yang tak ku inginkan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar